Idealnya, setelah bekerja di atas 15 tahun di perusahaan yang cukup
bonafid, seharusnya Anda sudah mampu mencapai zona bebas finansial.
Maksudnya, bukan sekadar ditunjukkan dengan kekayaan harta yang kita
miliki, penghasilan bulanan mencapai 9 digit, rumah dan mobil mewah,
atau koleksi tas Hermes. Kalau semua harta tersebut dimiliki dengan cara
utang, bisa jadi kekayaan itu hanya kamuflase.
Robert T. Kiyosaki, motivator keuangan dan penulis buku laris 'Rich Dad Poor Dad', mendefinisikan kebebasana finansial sebagai keadaan ketika seseorang sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar daripada pengeluarannya. Pendapatan pasif adalah pendapatan yang Anda hasilkan tanpa harus bekerja. Bentuk yang paling sederhana adalah bisa berupa dividen, laba bisnis, atau royalti.
Dalam kamus Ligwina Hananto (Wina), financial planner dari QM Financial, seseorang yang sudah bebas finansial artinya tidak lagi harus aktif bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia memiliki beberapa sumber penghasilan (aset aktif) yang jumlahnya lebih besar daripada pengeluaran rutin dan digunakan untuk memenuhi tujuan finansialnya.
Untuk meraih kekayaan tanpa batas, kuncinya: pastikan pendapatan pasif Anda lebih besar daripada pengeluaran bulanan Anda. Atau minimal nilainya sama dengan pengeluaran bulanan.
Rencanakan sekarang juga
Umur ternyata tidak ada hubungannya dengan kebebasan finansial. cepat atau lambatnya Anda mencapai kebebasan finansial sangat ditentukan oleh apa prioritas/impian finansial Anda, seberapa konsisten Anda menjalaninya, dan bagaimana gaya hidup Anda. Orang yang lebih suka hidup sederhana biasanya akan mencapai tingkat kebebasan finansial lebih cepat ketimbang mereka yang memiliki pola hidup mewah.
"Fokus utama kita adalah membereskan utang konsumtif, seperti utang kartu kredit dan utang kredit tanpa agunan. Baru setelah itu segera memulai berinvestasi. Selain itu, kita juga harus memiliki asuransi kesehatan dan dana kesehatan untuk penyakit kritis," jelas Prita Ghozie, financial planner dan CEO ZAPFinance. "Karena itu, lakukanlah financial check up secara berkala agar kita mengetahui kondisi keuangan yang ada dan memaksimalkan aset yang telah kita miliki."
Idealnya, kita harus bisa mencapai kebebasan finansial ini sebelum tiba masa pensiun. Caranya, kata Wina, dengan menyusun Tujuan Dana Pensiun dalama Rencana Keuangan Komprehensif. Dana pensiun akan memperhitungkan pengeluaran pensiun yang dibutuhkan sejak umur 55 tahun hingga usia harapan hidup berakhir (misalnya 85 tahun). "Angka ini jelas raksasa, bukan hanya Rp 200-300 juta. Untuk golongan menengah jumlahnya bisa minimal Rp 3,6 miliar." ujar Wina.
Karena itu, buatlah rencana keuangan yang lebih realistis sejak sekarang. Ubah cara berpikir dan cara pengelolaan keuangan Anda yang salah. Pilihlah aset aktif yang Anda inginkan dan paling menghasilkan. Dan, Wina menambahkan, semakin banyak yang sadar melakukan hal ini, maka kita bisa menciptakan warga kelas menengah yang kuat dan mampu membawa perubahan bagi Indonesia, bukan lagi sekadar 'objek penderita'.
Sumber : http://www.pesona.co.id
Robert T. Kiyosaki, motivator keuangan dan penulis buku laris 'Rich Dad Poor Dad', mendefinisikan kebebasana finansial sebagai keadaan ketika seseorang sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar daripada pengeluarannya. Pendapatan pasif adalah pendapatan yang Anda hasilkan tanpa harus bekerja. Bentuk yang paling sederhana adalah bisa berupa dividen, laba bisnis, atau royalti.
Dalam kamus Ligwina Hananto (Wina), financial planner dari QM Financial, seseorang yang sudah bebas finansial artinya tidak lagi harus aktif bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia memiliki beberapa sumber penghasilan (aset aktif) yang jumlahnya lebih besar daripada pengeluaran rutin dan digunakan untuk memenuhi tujuan finansialnya.
Untuk meraih kekayaan tanpa batas, kuncinya: pastikan pendapatan pasif Anda lebih besar daripada pengeluaran bulanan Anda. Atau minimal nilainya sama dengan pengeluaran bulanan.
Rencanakan sekarang juga
Umur ternyata tidak ada hubungannya dengan kebebasan finansial. cepat atau lambatnya Anda mencapai kebebasan finansial sangat ditentukan oleh apa prioritas/impian finansial Anda, seberapa konsisten Anda menjalaninya, dan bagaimana gaya hidup Anda. Orang yang lebih suka hidup sederhana biasanya akan mencapai tingkat kebebasan finansial lebih cepat ketimbang mereka yang memiliki pola hidup mewah.
"Fokus utama kita adalah membereskan utang konsumtif, seperti utang kartu kredit dan utang kredit tanpa agunan. Baru setelah itu segera memulai berinvestasi. Selain itu, kita juga harus memiliki asuransi kesehatan dan dana kesehatan untuk penyakit kritis," jelas Prita Ghozie, financial planner dan CEO ZAPFinance. "Karena itu, lakukanlah financial check up secara berkala agar kita mengetahui kondisi keuangan yang ada dan memaksimalkan aset yang telah kita miliki."
Idealnya, kita harus bisa mencapai kebebasan finansial ini sebelum tiba masa pensiun. Caranya, kata Wina, dengan menyusun Tujuan Dana Pensiun dalama Rencana Keuangan Komprehensif. Dana pensiun akan memperhitungkan pengeluaran pensiun yang dibutuhkan sejak umur 55 tahun hingga usia harapan hidup berakhir (misalnya 85 tahun). "Angka ini jelas raksasa, bukan hanya Rp 200-300 juta. Untuk golongan menengah jumlahnya bisa minimal Rp 3,6 miliar." ujar Wina.
Karena itu, buatlah rencana keuangan yang lebih realistis sejak sekarang. Ubah cara berpikir dan cara pengelolaan keuangan Anda yang salah. Pilihlah aset aktif yang Anda inginkan dan paling menghasilkan. Dan, Wina menambahkan, semakin banyak yang sadar melakukan hal ini, maka kita bisa menciptakan warga kelas menengah yang kuat dan mampu membawa perubahan bagi Indonesia, bukan lagi sekadar 'objek penderita'.
Sumber : http://www.pesona.co.id
0 Komentar