BU, sudah rahasia umum alat kontrasepsi memiliki plus minus.
Efektif mencegah kehamilan, tapi di sisi lain menyisakan beberapa
kelemahan yang menjadi persoalan. Manfaat hakiki kontrasepsi, mencegah
kehamilan. Bersifat sementara atau permanen menggunakan alat maupun
obat.
"Penelitian terbaru menyebut, 85 persen wanita yang melakukan
hubungan seksual aktif tanpa alat kontrasepsi, hamil setiap tahun. Jika
berkaca kepada pengalaman Amerika Serikat, 3,6 juta kehamilan tidak
direncanakan. Separuh dari kehamilan itu terjadi karena tidak memakai
alat pencegah kehamilan. Sisanya, memakai alat kontrasepsi tapi tidak
benar cara penggunaannya," terang dr. Ganda Anang Sefri Ardiyanto (29)
kepada Bintang minggu lalu.
Bermodal fakta itu, Ganda menarik kesimpulan ada pasangan suami istri
yang masih belum memahami pemilihan kontrasepsi yang benar. Alat
kontrasepsi dipilih dengan beragam pertimbangan. Antara lain
efektivitas, seberapa sering memakai, efek samping yang mungkin muncul,
kemauan, dan kemampuan menggunakannya secara teratur. Hal lain yang
patut dipertimbangkan: biaya.
"Suami istri pun patut memperhitungkan frekuensi melakukan hubungan
intim, mudah tidaknya hamil lagi, dan efek samping laktasi. Mohon,
jangan bergantung sepenuhnya kepada alat kontrasepsi. Metode kontrasepsi
memang efektif tetapi, setahu saya tidak ada yang 100 persen mujarab
mencegah kehamilan kecuali tidak berhubungan seksual sama sekali," Ganda
mengingatkan.
Tiga metode yang disorot Ganda sore itu, metode amenorea laktasi
(MAL) pil, serta suntikan kombinasi. MAL bertumpu pada pemberian air
susu ibu (ASI) eksklusif (tanpa makanan tambahan ASI lainnya-red). ASI
eksklusif yang disalurkan ibu kepada buah hati memicu penekanan ovulasi.
Ini berhasil hanya jika ibu menyusui secara penuh atau full
breastfeeding.
"Akan lebih efektif jika Anda menyusui lebih dari delapan kali setiap
hari. Ini membutuhkan komitmen 100 persen dari ibu dan dukungan 100
persen dari ayah. Sangat alami dan sangat dianjurkan para dokter karena
tidak menimbulkan efek samping. Yang patut digarisbawahi, efektivitasnya
sangat tinggi. Mencapai 98 persen pada enam bulan pascapersalinan,"
ucapnya seraya menambahkan, MAL menyenangkan karena tidak mengganggu
aktivitas seksual!
Metode MAL tidak perlu pengawasan atau tindakan medis dan tanpa
biaya! Itu masih ditambah keuntungan lainnya yakni si kecil mendapat
kekebalan pasif (antibodi lewat ASI). Siapa pun meyakini sumber asupan
gizi terbaik untuk tumbuh kembang bayi optimal adalah ASI.
"Perlu saya ingatkan, ASI memegang peranan penting mengurangi
perdarahan pascapersalinan dan risiko anemia. Untuk mencapai efektivitas
ini, butuh persiapan sejak awal kehamilan. ASI harus diberikan 30 menit
setelah persalinan. Efektivitas biasanya enam bulan pertama dan tidak
melindungi dari virus hepatitis B, C, dan HIV," imbuhnya.
Pilihan kedua setelah ASI, pil kombinasi. Efektivitas mencapai 90
persen. Risiko terhadap kesehatan kecil. Tidak mengganggu hubungan
seksual dan dapat dihentikan kapan pun kita mau. Setelah berhenti,
kesuburan Anda pulih. Pil menjadi pilihan alternatif lantaran dapat
digunakan ibu muda sampai mereka yang mendekati menopause.
Pil dapat mencegah kehamilan di luar kandungan, kanker ovarium,
kanker endometrium, kista, radang panggul dismenore dan akne. Di luar
seabrek manfaat itu, pil memiliki beberapa kelemahan di antaranya
menuntut kedisiplinan dan daya ingat supertajam dari penggunanya.
Pasalnya, pil memiliki pola konsumsi setiap hari berdasarkan kalender.
Tidak diperuntukkan bagi ibu menyusui. Sementara suntikan kombinasi
mempunyai efektivitas hingga 99,6 persen.
Tidak mempengaruhi hubungan suami istri, tidak perlu pemeriksaan
panggul sekaligus minim efek samping. "Mengurangi perdarahan, nyeri
haid, serta anemia," kata Ganda.
Minim efek samping bukan berarti tidak berdampak sama sekali. Haid
tidak teratur, mual, sakit kepala, rasa nyeri payudara ringan (berkurang
setelah suntikan kedua atau ketiga-red), contoh efek samping yang kerap
dialami si ibu. Suntik terkait erat dengan penambahan berat badan dan
terlambatnya kesuburan setelah berhenti.
0 Komentar