Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).
Tanda-tanda bahwa Islam kembali menjadi asing ini mulai terasa. Maka hendaknya kita semua terus perpegang kepada Tali Allah agar kita semua selamat. Islam manjadi asing yang disebut Nabi Saw tentu saja bukan gerakan fisik yang kita kenal. Ibadah ummat Islam sampai saat ini tidak terlihat asing, bahkan gerakan Islam secara zahir telah bangkit dan semua menerima. Pakaian Islam, hukum mengarah kepada Islam, shalat berjamaah digalakkan terus, gerakan menyuarakan Islam menggema dimana-mana, lalu dimana letak asing nya....?
Asing dimaksud oleh Nabi adalah Islam yang diamalkan hanya bersifat fisik semata. Islam yang kehilangan ruhnya. Nabi di zamannya melaksanakan shalat berserta dengan ruhnya juga ikut shalat, ikut bermikraj, sedangkan di akhir zaman hanya gerak fisik semata. Ajaran pokok dari Islam dilaksanakan lewat metodologinya (tarekat) menjadi asing dan langka.
Ajaran Islam yang murni tetap terpelihara, dibawa oleh para ulama pewaris Nabi yang bukan saja mewarisi ajarannya tapi juga cahaya-Nya. Ajaran Islam itu tersimpan rapi dalam Qalbu Para Guru Mursyid yang kemudian dilimpahkan kepada Qalbu orang-orang beriman sejak dari zaman dulu sampai akhir zaman nanti.
Maka orang-orang yang mengamalkan Islam dengan fisik dan ruhnya, islam lahir dan batinnya terasa menjadi asing. Dan beruntunglah orang-orang yang menjadi asing.
@ ayo..Islamkan ruhmu @
@Hijrah Qalbu
0 Komentar